Thursday, July 12, 2018

Penyakit yang Disebabkan oleh Pemanasan Global


Pemanasan global adalah meningkatnya temperatur udara rata-rata bumi secara berkepanjangan. Penyebabnya adalah kesibukan manusia yang menjadikan karbon dioksida dan gas-gas lainnya, seperti sisa-sisa pembakaran dari mesin kendaraan atau pabrik. Pada walhasil, situasi ini dapat memengaruhi iklim global.

Secara lazim Pemanasan global, perubahan iklim dapat berpengaruh negatif pada sumber air bersih, bahan pangan manusia, daerah tinggal, dan berpengaruh pada kesehatan manusia. Dengan mengenal bahwa imbasnya demikian itu nyata pada kehidupan sehari-hari, kita dapat lebih sadar untuk bertindak ramah pada alam. Lebih jauh, mari telusuri apa saja imbas pemanasan global bagi kesehatan manusia.


Penyakit pernafasan
Perubahan iklim yang terjadi akibat Pemanasan global dapat meningkatkan fokus ozon, adalah salah satu zat polutan yang wujudnya jernih. Ozon berbahaya bagi paru-paru karena dapat memengaruhi gangguan paru, seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma. Peningkatan penyakit asma dan bronkitis dapat dikatakan sebagai barometer ukuran pertama imbas pemanasan global. Kecuali karena meningkatnya fokus ozon, temperatur tinggi juga turut berkontribusi terhadap penyakit pernafasan. Seumpama, karena peningkatan kabut asap imbas temperatur yang tinggi. Si-buah hati adalah subjek yang paling rentan terkena imbas dari pemanasan global. Kecuali memungkinkan kekambuhan asma dan alergi yang makin tak jarang, pemanasan global juga dapat merusak fungsi dan menghambat pertumbuhan paru-paru buah hati imbas polusi udara.

Penyakit menular
Perubahan iklim yang akan terjadi jika Pemanasan global menyebabkan temperatur udara naik dan curah hujan yang meningkat. Hal ini berkaitan dengan peningkatan jumlah dan perluasan penyebaran binatang-binatang yang membawa penyakit tertentu. Di antaranya adalah penyakit malaria yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles, penyakit demam berdarah dengue (DBD) oleh nyamuk A. aegypti dan A. albopictus, serta kaki gajah atau kaki gajah yang juga disebarkan oleh nyamuk di wilayah tropis seperti Indonesia.

Dampak pada kesehatan mental
Perubahan iklim Pemanasan global dapat menyebabkan terjadinya fenomena cuaca ekstrim, seperti badai besar, banjir bandang, kekeringan, dan gelombang panas. Mengalami bencana yang berkaitan dengan iklim dan cuaca dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-syok. Trauma dan kerugian imbas bencana, seperti kehilangan rumah atau profesi, dan meninggalnya sanak keluarga, dapat menjadi pemicu bermacam penyakit mental di atas. Paparan cuaca panas yang ekstrim memiliki kaitan erat dengan meningkatnya penyalahgunaan alkohol untuk mengatasi stres, meningkatnya jumlah pasien dengan gangguan kesehatan mental di rumah sakit, bahkan meningkatnya kasus bunuh diri. Efek pemanasan global juga membawa imbas buruk pada perilaku agresif dan kekerasan dalam negeri.

Kelangkaan makanan pada Pemanasan global, penurunan kwalitas makanan, potensi peningkatan penyakit yang ditularkan oleh serangga juga menjadi imbas dari pemanasan global yang berisiko menyebabkan penyakit mental. Orang dengan gangguan kesehatan mental lebih mungkin terkena imbas pemanasan global. Hal ini karena sebagian ragam obat berkaitan keadaan sulit kejiwaan akan mengganggu kecakapan seseorang untuk mengendalikan temperatur tubuh dan sensitivitas tubuh mereka terhadap udara panas. Sebagian studi tentang kematian berkaitan imbas gelombang panas menemukan orang-orang dengan penyakit mental memiliki risiko kematian tiga kali lebih besar ketimbang mereka yang tak memiliki penyakit mental. Apalagi, orang dengan penyakit mental juga lebih mungkin hidup dalam kemiskinan.

Meningkatnya angka kematian
Pada walhasil, perubahan iklim akan mengancam kehidupan manusia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perubahan iklim berisiko menambah 250.000 jumlah kematian per tahun pada kisaran tahun 2030-2050 akan datang, karena paparan panas pada lansia, malaria, kekurangan nutrisi pada buah hati, stres, serta diare. Paparan temperatur tinggi yang ekstrem atau Pemanasan global dapat menyebabkan kematian segera, terpenting pada orang-orang umur lanjut, imbas sengatan panas (heat stroke). Temperatur ekstrem juga berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), serta penyakit pernafasan. Kecuali itu, temperatur yang panas akan meningkatkan risiko dehidrasi.

Dengan menjaga lingkungan dari Pemanasan global, berarti Anda selangkah lebih ramah pada bumi. Manfaatnya mungkin tak segera terasa, namun amat berkhasiat demi kelangsungan hidup di masa depan untuk generasi selanjutnya. Ingat, pemanasan global bukan cuma musuh bagi bumi, namun juga dapat menyebabkan keadaan sulit kesehatan bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.

No comments:

Post a Comment

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Kepala

Ada banyak alasan kemunculan benjolan di belakang kepala. Padahal lazimnya tidak membahayakan, Anda patut waspada saat benjolan disertai...