Wednesday, August 1, 2018

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Kepala


Ada banyak alasan kemunculan benjolan di belakang kepala. Padahal lazimnya tidak membahayakan, Anda patut waspada saat benjolan disertai rasa sakit kepala, muntah, berdarah, atau apabila ukurannya terus membesar.

Benjolan di belakang kepala bisa bervariasi mulai dari ukuran, warna, dan bentuknya. Ada yang lembek, keras, membikin gatal, mengganggu penampilan, atau tidak terasa nyeri sama sekali. Benjolan di belakang kepala yang membahayakan adalah apabila disertai nyeri dan sakit kepala berkepanjangan walaupun sudah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Sebagian penyebab munculnya benjolan di belakang kepala adalah:

Benturan atau kecelakaan
Benjolan bisa muncul saat kepala berbenturan dengan obyek yang keras atau terjadi cedera kepala. Hal ini adalah tanggapan tubuh untuk menyembuhkan diri. Benjolan di belakang kepala bisa menyebabkan memar atau hematoma pada kulit kepala. Benjol berwarna keunguan adalah pertanda bahwa Anda mengalami pendarahan di bawah kulit. Benturan yang kuat memang bisa menyebabkan benjolan besar pun pendarahan pada otak, akan tetapi lazimnya benjolan akan sirna dalam beberapa hari. Tetapi apabila sesudah benturan, Anda hingga kehilangan kesadaran, muntah, atau kejang, seketika periksakan diri dokter.

Rambut yang gagal tumbuh
Rambut gagal tumbuh lazimnya ditemukan pada orang yang menyukai bercukur. Keadaan ini terjadi saat rambut yang mestinya tumbuh menembus kulit, pun masuk ke dalam kulit. Rambut yang terjebak di dalam kulit ini lazimnya menyebabkan benjolan kecil kemerahan. Padahal tidak membahayakan, kondisi ini juga bisa menjadi infeksi dan nanah.

Folikulitis (infeksi pada folikel rambut)
Folikulitis adalah infeksi atau peradangan pada folikel rambut, lazimnya disebabkan oleh infeksi kuman dan jamur. Benjolan folikulitis berwarna merah atau putih, dan berukuran kecil seperti jerawat. Keadaan ini tidak membahayakan, tetapi bisa memunculkan gatal, kerontokan, dan kerontokkan.

Karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal adalah tumor yang tumbuh di lapisan terdalam kulit dan bersifat ganas. Keadaan ini adalah macam kanker yang paling sering ditemukan. Warnanya bisa merah atau pink dengan wujud seperti luka, bekas luka, atau benjolan. Penyebabnya adalah paparan cahaya sang surya yang intens.

Lipoma
Lipoma adalah tumor lemak jinak yang terasa lembek dan lembut saat dibatasi dan bisa bergeser. Lipoma terbilang jarang muncul di kepala, dan lebih sering muncul di bahu dan leher. Lipoma tidak memunculkan rasa nyeri. Padahal demikian, apabila ukurannya terus membesar, dokter mungkin akan memberi masukan operasi pengangkatan tumor.

Kista epidermoid
Kista epidermoid lazimnya tumbuh di bawah kulit wajah dan kulit kepala. Ukurannya bisa besar ataupun kecil, dan seringkali tidak memunculkan rasa sakit. Penyebab kista epidermoid adalah penumpukan keratin, yang adalah protein pembentuk kulit. Bila tidak mengganggu, kista ini lazimnya tidak perlu diobati karena tidak membahayakan.

Kista pilar
Sama dengan kista epidermoid, kista pilar berbentuk benjolan dan lazimnya tumbuh di kulit kepala. Kista ini juga tidak menyebabkan nyeri, tetapi bisa mengganggu penampilan apabila ukurannya besar.

Keratosis seboroik
Keratosis seboroik adalah benjolan kecil mirip tahi lalat atau kutil, yang lazimnya tumbuh di kepala atau leher orang lanjut umur. Wujudnya agak mirip dengan kanker kulit, tetapi keratosis seboroik sebetulnya jinak dan tidak membahayakan. Tetapi, Anda tetap bisa menghilangkannya via prosedur cryotherapy (bedah beku) atau bedah listrik, yang dilaksanakan oleh dokter.

Pilomatriksoma
Pilomatriksoma adalah tumor di folikel rambut yang bersifat jinak. Tumor ini lebih awam terjadi pada buah hati-buah hati dan remaja. Benjolan lazimnya tidak memunculkan sakit dan muncul pada leher, wajah, atau kepala, tetapi bisa juga muncul di bagian tubuh lain.

Eksostosis
Eksostosis adalah pertumbuhan abnormal di atas tulang. Keadaan ini jarang terjadi pada kepala dan penyebabnya belum dikenal secara pasti. Eskostosis bisa memunculkan rasa nyeri, tetapi bisa juga tanpa nyeri sama sekali. Penanganan kondisi ini lazimnya dilaksanakan apabila sudah terjadi komplikasi.

Benjolan di belakang kepala juga sebaiknya mendapat pemeriksaan dokter apabila ukurannya semakin membesar atau berubah menjadi luka terbuka. Bila Anda khawatir dengan benjolan di belakang kepala walaupun tidak merasa nyeri, kunjungi dokter untuk menerima pemeriksaan menyeluruh demi mengantisipasi kemungkinan membahayakan.

No comments:

Post a Comment

Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Kepala

Ada banyak alasan kemunculan benjolan di belakang kepala. Padahal lazimnya tidak membahayakan, Anda patut waspada saat benjolan disertai...